Senin, 30 Desember 2013

Review Pameran Sketsa




Potret Pergeseran Identitas Kediri Melalui Sketsa

Jumat, 20 Desember 2013 17:52 WIB
SURYA Online, KEDIRI-Guratan sketsa di atas kertas itu tak begitu rumit. Coretan pensil dibubuhi sentuhan pewarnaan yang minimalis namun mampu bercerita banyak. Tentang kebesaran Kerajaan Kediri yang terabaikan.
Sebuah ikon yang perlahan tergerus arus modernisasi. Kegundahan seniman sketsa tentang kehilangan identitas kotanya ini terekam dalam pameran ‘Kediri dalam Bingkai Sketsa’.
Dua seniman sketsa F Widodo Putra dan Broto yang tergabung dalam forum Indonesia’s Sketcher Kediri (ISK) memamerkan 26 sketsa pada 18 – 23 Desember 2013 di Galeri Warung Susun di Jl Imam Bonjol, Kota Kediri.
Sketsa ini menampilkan bangunan yang sarat nilai histori hingga konstuksi dan arsitektur modern di Kediri dan sekitarnya.
Rangkaian sketsa ini menampilkan jejak kebesaran Kediri kuno yang memegang peranan penting lahirnya nusantara. Misalnya, sketsa ‘Petilasan Pamuksan Sri Aji Joyoboyo’, raja Kediri yang kondang dengan ramalannya.
Lalu, sketsa ‘Gerbang Pura Palinggihan Mpu Bharadha’. “Mpu Baradha adalah kakek Mpu Tantular yang menulis kitab Sutasoma dimana didalamnya terdapat frasa Bhineka Tunggal Ika. Kediri adalah cikal bakal Indonesia” ungkap F Widodo Putra.
Jejak kemajuan peradaban Kediri di masa lampau juga terekam dalam sketsa ‘Patung Arca Dewa Siwa’ di Museum Airlangga dan ‘Pura Penataran Agung Kilisuci’ di Gunung Klothok.
Pria yang akrab dipanggil Dodoth ini menggambar berbagai bangunan kuno di tengah kota yang tak terawat. Seperti bekas gedung Kejaksaan, gedung kuno di Jl PB Sudirman dan gedung bioskop Garuda.
Jembatan Brawijaya juga menjadi titik perhatian Dodoth.
Dia membuat empat sketsa tentang jembatan itu. Konstruksi jembatan dari berbagai view juga aktifitas proyek. Dodoth punya alasan tersendiri hingga membuat sketsa rangkaian sketsa jembatan.
Menurut dia, jembatan lama dan baru yang berjajar bisa jadi perlambang tergerusnya nilai histori oleh modernisasi.
Di satu sisi, jembatan lama memiliki nilai sejarah yang amat kuat. Sebab, jembatan ini merupakan jembatan dengan konstruksi besi pertama di Pulau Jawa. “Di sisi lain, pembangunan jembatan baru sampai sekarang belum kelar, karena ada permasalahan,” ujarnya.
Sketsa ‘Monumen Simpang Lima Gumul’ karya Broto juga tak kalah menarik. Gumul menjadi ikon baru Kabupaten Kediri. Padahal, kata Dodoth, monumen itu adalah replika monumen Arch De Triomphe di Perancis. “Ikon baru itu sama sekali tak ada esensinya. Kenapa tak membangun monumen dengan ikon jaranan atau Kerajaan Kediri,” ungkap alumni Akademi Desain Visi Jogyakarta ini.
Dodoth mengakui modernisasi merupakan fenomena yang sulit dihindarkan. Namun, penampilan berbagai ikon itu, jangan sampai meninggalkan esensi Kediri.
Dodoth berharap pameran ini menjadi titik awal menggeliatnya gerakan sketsa di Kediri. Bersama Broto, dia menginisiasi Indonesia’s Sketcher di Kediri untuk menampung warga Kediri yang menyukai sketsa.
Sketsa adalah basic dari karya seni lukis. Secara terjemahan bebas, sket (sketch) adalah bentuk menggambar cepat terhadap objek.
Menurut Dodoth, karya sketsa bisa langsung selesai di lokasi dalam waktu 20 – 40 menit. “Sketsa bisa langsung selesai di lokasi,” paparnya.
Sketsa Leonardo Da Vinci ketika mengobservasi anatomi dan mengkonsep sebuah obyek mekanikal menjadi bahan kajian dan penelitian lebih lanjut. Sket juga menjadi media mengembangkan sebuah gagasan perspektif sang sketcher.

Dikutip dari : 
http://surabaya.tribunnews.com/2013/12/20/potret-pergeseran-identitas-kediri-melalui-sketsa

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Satwika Rumeksa

Selasa, 12 November 2013

nyindir dikit boleh kan??


Smartfren si Lelet dan Lemot (poster by: dodoth)

Download Gambar 5 Menit, Download Driver 14Mb 1 jam, Buka FB lemot, Buka Blog apalagi, Upload Gambar tersendat, Kirim Email dg attachment file 5x gagal karena koneksi putus..... menyebalkan


Provider yang satu ini memang gencar dalam publikasi, beriklan dan mengadakan promo-promo yang fantastis dengan jargon I Hate Slow-nya memang membuat masyarakat banyak memilih provider ini sebagai penyedia layanan internet. Dengan teknologi CDMA yang sebenarnya lebih canggih dibanding dengan GSM membuat provider ini memiliki banyak pengikut. Namun apa memang koneksi yang ada tidak lemot dan lelet. Faktanya  pada jam-jam tertentu koneksi akan melambat secara signifikan dan kadang malah down. Banyak pengguna yang merasa kecewa apalagi beberapa bulan kebelakang pernah hampir seminggu tidak dapat digunakan akibat dari adanya gangguan jaringan pada provider ini dan pihak provider ini sudah melakukan konfirmasi melalui media sosial, namun kembali lagi koneksi melemah dan belum ada konfirmasi lagi dari pihak provider mengapa koneksinya kembali melemah.

Disini bukannya saya ingin menghakimi atau memojokkan provider yang satu ini namun saya hanya ingin menyampaikan kekesalan saya dan ingin mendorong agar provider ini dapat lebih siap dalam meningkatkan kualitas demi kenyamanan dan kepuasan konsumennya.

Ada banyak penyebab mengapa koneksi dari provider ini cenderung lemot dan bukan saja masalah itu timbul dari provider ini, dari beberapa artikel penyebab lemotnya koneksi internet bisa disebabkan oleh berapa hal;

Penyebab pertama adalah panas berlebih dari modem smartfren hal ini tentunya akan sangat menganggu tidak hanya pada koneksi internet kita tapi juga penempatan modem pun tidak boleh sembarangan karena jika penempatan salah maka bisa jadi panas dari modem akan bertambah dan berkibat putusnya koneksi internet kita.

Penyebab kedua paket yang kita pilih salah, tidak sedikit permasalahan ini terjadi pada sebagian besar orang karena lebih memilih murah daripada waktu yang terbuang hanya untuk menunggu loading pada browser. Karena banyaknya pengguna smartfren yang menggunakan paket ekonomis atau yang paling murah dalam hal ini paket 45rb, hal ini yang mengakibatkan terjadinya saling tarik menarik antar pengguna paket murah smaftfren karena banyak dari kita mungkin yang berfikiran lebih memlih paket yang paling murah daripada paet lainnya yang kecenderungan lebih mahal dari paket yang ada.

Penyebab ketiga adanya virus pada komputer atau laptop kita, untuk permalahan ini silahkan search di kotak pencarian karena solusi untuk masalah ini banyak dibahas pada posting sebelumnya.

Penyebab keempat adanya masalah pada sambungan kabel sambungan sambungan usb, untuk mengeahui permaslahan ini dengan pasti adalah dengan menggunakan kabel sambungan usb lainya.

Penyebab Terakhir memang dari pihak smartfren yang memberikan kita jatah bandwith yang kecil entah karena terjadi permasalahan tehnis di smarfren atau memang kebijakan baru yang diberlakukan smartfren sehingga internet kita semakin drop, untuk mengatasi ini sebaiknya kita hubungi langsung customer service smarfren meminta penjelasan tentang hal ini.

Ada alasan lain mengapa koneksi internet melambat beberapa diantaranya adalah;

  1. Jumlah pelanggan smartfren dalam suatu lokasi terlalu banyak.
  2. Lokasi anda tidak strategis. Seperti terlalu banyak gedung, perumahan, dll.
  3. Cuaca. Biasanya jika banyak awan atau mendung, Smartfren akan melambat. Sebenarnya tidak hanya smartfren, namun semua Provider.
  4. Terlalu banyak pemakaian. Jika anda membeli paket Unlimited dan anda memakainya terus menerus, maka pihak Smartfren akan memperlambat koneksi internet anda. Pakailah sewajarnya saja, walaupun itu Unlimited.
  5. Smartfren sedang mengadakan perbaikan jaringan di beberapa kota dan tempat. Ini kemungkinan besar mengganggu kecepatan karena mungkin ada beberapa alat yang dicopot sementara. Saya mendapatkan verifikasi ini dari email saya.
  6. Modem panas. Modem smartfren cepat panas, entah mengapa. Usahakan letakan dekat kipas, gunakan kabel dual USB untuk memperpnjang kabel. Kabel dual USB juga berfungsi untuk mempercepat koneksi dengan Wajanholic. Modem yang panas menyebabkan melambatnya kecepatan karena panas.
  7. Modem terjatuh. Barangkali modem anda terjatuh tidak sengaja dan menyebabkan alat-alat di dalamnya rusak.
  8. Jauhnya Lokasi Dari BTS. Mungkin lokasi rumah anda berlokasi jauh dari tower BTS. Semakin jauh dari tower BTS Smartfren, maka semakin lambat koneksinya. Sebaliknya, jika dekat tower, maka akan sangat cepat.
  9. Anda terlalu dekat dengan BTS lain. Jika rumah anda berletak di dekat tower BTS lain, maka kemungkinan akan lambat, karena terjadi bentrokan sinyal.
  10. Contohnya jika rumah anda berada 30 m dari tower BTS Provider lain, maka masih ada kemungkinan bentrokan sinyal yang menyebabkan lambatnya koneksi

Namun diluar alasan tersebut diatas dan banyaknya keluhan pelanggan seyogyanya pihak smartfren bisa lebih meningkatkan kualitas layanannya dan tidak hanya mengambil untung dari permasalahan ini. Siap???

Senin, 21 Oktober 2013

SEKILAS TENTANG TYPOGRAFI

TYPOGRAFI

Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Huruf merupakan hal yang penting dalam dunia Desain Komunikasi Visual. Huruf atau sering disebut dengan Font, Tipo, Typeface, Type merupakan bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal. Dalam Desain Komunikasi Visual kita mengenal adanya ilmu yang mempelajari tentang huruf yaitu Typografi dengan kata lain Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi desain komunikasi visual.

Dalam desain komunikasi visual, tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.
(Yoga Pramuditya, S.Kom, SEJARAH & KAJIAN TIPOGRAFI)

Seiring perkembangan Komunikasi dari era prasejarah hingga saat ini huruf memiliki banyak keragaman dan memiliki banyak type. Awalnya Perkembangan Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.

Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan (pictograph, ideograph – menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat dibunyikan dan memiliki arti (Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi) dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet Phoenician berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’.

Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan (AlfabetPhoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2 huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha danBeta. Sistem alfabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakan ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang;
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi:

  • Blackletter/ Old English/ Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
  • Humanis/ Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
  • Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
  • Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
  • Modern/ Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang jaman Modern.
  • Slab serif/ Egyptian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
  • Sans-serif/ Rupa huruf tanpa kait
  • Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
  • Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
  • Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
  • Display/ dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
  • Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:

I. Huruf Roman
Huruf Roman atau yang sering kita sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf yang diterapkan sejak abad pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa Inggris kontemporer. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. Diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV. Merupakan kelompok Rupa huruf serif. Font Jenis Roman identik dengan sirip, dan memiliki kontras tebal dan tipis garis-garisnya dalam tiap hurufnya.

Gambar 1.1 
Pola font Roman du Roi



Dibawah ini beberapa Contoh font dari keluarga Roman:


Gambar 1.2 
Bentuk Huruf TimesNewRoman

 Gambar 1.2 
Yale Administratives Roman Regular




Gambar 1.3 
Bentuk huruf Hunt Roman

II. Huruf Bodoni
Font Bodoni adalah serangkaian tipografi serif pertama, dirancang oleh Giambattista Bodoni (1740-1813) pada tahun 1798. Font ini diklasifikasikan sebagai Didone modern. Bodoni mengikuti ide dari John Baskerville, seperti yang ditemukan dalam tipe pencetakan Baskerville, yang kontras dan stroke meningkat, lebih vertikal sedikit pekat, huruf besar, tetapi membawa mereka pada akhir yang lebih ekstrim. Bodoni memiliki karir yang panjang dan desainnya berevolusi dan berbeda, berakhir dengan struktur huruf yang sempit dan datar, serif unbracketed, kontras ekstrem antara stroke tebal dan tipis, dan konstruksi geometris secara keseluruhan. Meskipun desain ini kemudian adalah sah disebut "modern", desain sebelumnya adalah "transisi". Di antara versi digital, ada dua contoh, baik dari periode modern, maupun transisi: Sumner Stone ITC Bodoni, dan Gunther Lange "Bodoni Old Face" untuk Berthold. Hampir semua versi lainnya merupakan gaya yang paling ekstrim dari Font Bodoni.




Gambar 2.1 Perbandingan Bentuk Font Garamond (Roman gaya lama ) 
Dengan Bodoni (Modern Roman)

Bicara tentang font bodoni hal ini berkaitan dengan huruf modern dan tidak dapat lepas dari seseorang berkebangsaan Perancis yang bernama Firmin Didot (putra François - Ambroise Didot), dan font ini pertama kali menghiasi halaman yang dicetak pada 1784 .

 Gambar 2.2 
Penggunaan Font Bodoni pada halaman yang dicetak pertama kali pada tahun 1784

Jenis font ini segera diikuti oleh Didone yang mengacu pada pola dasar dari Bodoni, Seorang Desainer huruf, pembuat punch cutter dan pencetak, Giambattista Bodoni  terpengaruh bentuk dari Romains du Roi dan jenis John Baskerville ( dengan kontras tinggi ) , karena kekagumannya pada kedua jenis font ini.
Bodoni selamanya akan dihubungkan dengan beberapa kelompok interpretasi digital—the FontBook memasukkan lebih dari 14 (empat belas) halamanto dengan pengaruh cita rasa Bodoni; beberapa setia meggunakan dan merubahhnya secara digital, yang lainnya membuat pola dengan interpretasinya masing-masing. Namun bagaimanapun juga, Bodoni merupakan sebuah huruf yang secara produktif digunakan oleh designer
Karakter dari font Bodoni:
1 . Kontras tinggi dan tiba-tiba antara stroke tebal dan tipis ;
2 . Tiba-tiba ( unbracketed ) rambut ( tipis) serif
3 . sumbu vertikal
4 . stres Horizontal
5 . aperture kecil


Gambar 2.3
Contoh penggunaan font Bodoni pada Poster Typografi, karya Tati Dengo 

III. Huruf Egyptian
Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egyptian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno.
Dikenal dengan sebutan lain sebagai Slab Serif (abad ke-19) karena Sirip/ Kait dan garisnya memiliki ketebalan yang sama, jika dilihat seperti papan. Font ini telah dikenal sebagai "Antique" dan "Egyptian" dan beberapa nama keluarga dari jenis font ini mencerminkan pengaruh Mesir: Kairo, Karnak, Memphis, dll. Serif slab sangat baik digunakan untuk membuat judul namun tidak baik untuk keterbacaan bila digunakan sebagai body copy


Gambar 3.1
Anatomi Slab Serif/ Egyptian

Gambar 3.2
Perbandingan antara Font Clarendon dengan Egyptian


Gambar 3.3
Beberapa keluarga dari jenis font Slab Serif


Gambar 3.4
Penggunaan Font Slab Serif/ Egyptian Pada Judul Lay Out buku


Gambar 3.5
Penggunaan Font Egyptian pada Headline media cetak

IV. Huruf Sans Serif
Huruf tanpa kait atau biasa disebut dengan sans-serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki kait pada bagian ujung strokes/ garis. kata sans, yang berasal dari bahasa Perancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes.

Gambar 4.1
Font San Serif

Rupa huruf sans-serif dalam beberapa literatur tipografi juga sering disebut "Grotesque" (dalam bahasa Jerman "grotesk") atau "Gothic". Sans Serif merupakan jenis font tanpa sirip/ kait, jenis ini berkesan kontemporer. Dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke.


Gambar 4.2
Perbedaan huruf Serif dan San Serif

Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya.
Sans serif muncul pada abad ke-19-20 - Awalnya dianggap tiada banding oleh para puritan, maka diberi nama Grotesque (Jerman) atau Gothic, ada tiga jenis yang berbeda yaitu:
1) Bauhaus terinspirasi dengan proporsi formal seperti Futura dan Spartan,

Gambar 4.3
Bentuk Font Bauhaus

2) Gothics Swiss-terinspirasi dari grotesques/ gothic yang kurang geometris dan lebih canggih seperti Helvetica dan Univers, dan

Gambar 4.4
Bentuk Font Helvetica

3) Tipografi Humanis yang terlihat lebih seperti mereka diciptakan oleh tangan manusia, termasuk jenis dengan stroke tebal dan tipis tapi tidak ada serif seperti Optima (Zapf Humanis), Radiant dan Broadway. Contoh lain adalah Berita Gothic, Frutiger, dan Gill Sans.

Gambar 4.5
Bentuk Font Gill Sans

V. Huruf Decorative
Selain serif dan sans serif, ada pula jenis huruf “sambung” dan huruf “gaya bebas.” Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis tangan” (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut “huruf undangan” karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat “melingkar-lingkar”. Sementara huruf “gaya bebas” mencakup segala macam jenis huruf “aneh” lain yang sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di komputer juga dikenal font-font “wingdings-like” yang sebenarnya adalah clipart. Tiap hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf.
Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan.
Huruf dekoratif atau biasa disebut dengan Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.


Gambar 5.1 
Contoh font Dekoratif, Leafy-Glade



Gambar 5.2
Penggunaan Font dekoratif untuk Drop Cap 
pada Lay Out halaman buku


Gambar 5.3
Penggunaan Font Dekoratif pada Iklan tempo dulu



 Gambar 5.4
Penggunaan Font Dekoratif pada Iklan masa kini



Gambar 5.5
Penggunaan Font Dekoratif pada Mural Dinding


Gambar 5.6
Penggunaan Font Dekoratif pada Poster Konser Musik
 (Death Vomit, Yogyakarta)




Gambar 5.5
Penggunaan Font Dekoratif pada Logo Group Band







Sumber Materi:
typographica.org | fontasticindonesia.blogspot.com | iw3n.wordpress.com | www.fontsquirrel.com
ontextualstudies.files.wordpress.com | www.webopedia.com | share.pdfonline.com
www.linotype.com | tlrdesignblog.blogspot.com | imamgomez.webs.com | c2.avid.com
tatidengo.blogspot.com | yale.edu

Sekilas Tentang TYPOGRAFI

TYPOGRAFI
Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Huruf merupakan hal yang penting dalam dunia Desain Komunikasi Visual. Huruf atau sering disebut dengan Font, Tipo, Typeface, Type merupakan bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal. Dalam Desain Komunikasi Visual kita mengenal adanya ilmu yang mempelajari tentang huruf yaitu Typografi dengan kata lain Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi desain komunikasi visual.

Dalam Desain Komunikasi Visual, tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.
(Yoga Pramuditya, S.Kom, SEJARAH & KAJIAN TIPOGRAFI)

Seiring perkembangan Komunikasi dari era prasejarah hingga saat ini huruf memiliki banyak keragaman dan memiliki banyak type. Awalnya Perkembangan Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.

Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan (pictograph, ideograph – menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat dibunyikan dan memiliki arti (Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi) dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet Phoenician berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’.

Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan (AlfabetPhoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2 huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha danBeta. Sistem alfabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakan ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang;
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi:
Blackletter/ Old English/ Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
Humanis/ Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
Modern/ Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang jaman Modern.
Slab serif/ Egyptian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
Sans-serif/ Rupa huruf tanpa kait
Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
Display/ dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:

I. Huruf Roman
Huruf Roman atau yang sering kita sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf yang diterapkan sejak abad pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa Inggris kontemporer. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. Diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV. Merupakan kelompok Rupa huruf serif. Font Jenis Roman identik dengan sirip, dan memiliki kontras tebal dan tipis garis-garisnya dalam tiap hurufnya.

Gambar 1.1
Pola font Roman du Roi


Dibawah ini beberapa Contoh font dari keluarga Roman:


Gambar 1.2
Bentuk Huruf TimesNewRoman

Gambar 1.2
Yale Administratives Roman Regular



Gambar 1.3
Bentuk huruf Hunt Roman

II. Huruf Bodoni
Font Bodoni adalah serangkaian tipografi serif pertama, dirancang oleh Giambattista Bodoni (1740-1813) pada tahun 1798. Font ini diklasifikasikan sebagai Didone modern. Bodoni mengikuti ide dari John Baskerville, seperti yang ditemukan dalam tipe pencetakan Baskerville, yang kontras dan stroke meningkat, lebih vertikal sedikit pekat, huruf besar, tetapi membawa mereka pada akhir yang lebih ekstrim. Bodoni memiliki karir yang panjang dan desainnya berevolusi dan berbeda, berakhir dengan struktur huruf yang sempit dan datar, serif unbracketed, kontras ekstrem antara stroke tebal dan tipis, dan konstruksi geometris secara keseluruhan. Meskipun desain ini kemudian adalah sah disebut "modern", desain sebelumnya adalah "transisi". Di antara versi digital, ada dua contoh, baik dari periode modern, maupun transisi: Sumner Stone ITC Bodoni, dan Gunther Lange "Bodoni Old Face" untuk Berthold. Hampir semua versi lainnya merupakan gaya yang paling ekstrim dari Font Bodoni.


Gambar 2.1 Perbandingan Bentuk Font Garamond (Roman gaya lama )
Dengan Bodoni (Modern Roman)

Bicara tentang font bodoni hal ini berkaitan dengan huruf modern dan tidak dapat lepas dari seseorang berkebangsaan Perancis yang bernama Firmin Didot (putra François - Ambroise Didot), dan font ini pertama kali menghiasi halaman yang dicetak pada 1784 .

Gambar 2.2
Penggunaan Font Bodoni pada halaman yang dicetak pertama kali pada tahun 1784

Jenis font ini segera diikuti oleh Didone yang mengacu pada pola dasar dari Bodoni, Seorang Desainer huruf, pembuat punch cutter dan pencetak, Giambattista Bodoni  terpengaruh bentuk dari Romains du Roi dan jenis John Baskerville ( dengan kontras tinggi ) , karena kekagumannya pada kedua jenis font ini.
Bodoni selamanya akan dihubungkan dengan beberapa kelompok interpretasi digital—the FontBook memasukkan lebih dari 14 (empat belas) halamanto dengan pengaruh cita rasa Bodoni; beberapa setia meggunakan dan merubahhnya secara digital, yang lainnya membuat pola dengan interpretasinya masing-masing. Namun bagaimanapun juga, Bodoni merupakan sebuah huruf yang secara produktif digunakan oleh designer
Karakter dari font Bodoni:
1 . Kontras tinggi dan tiba-tiba antara stroke tebal dan tipis ;
2 . Tiba-tiba ( unbracketed ) rambut ( tipis) serif
3 . sumbu vertikal
4 . stres Horizontal
5 . aperture kecil


Gambar 2.3
Contoh penggunaan font Bodoni pada Poster Typografi, karya Tati Dengo (http://tatidengo.blogspot.com)

III. Huruf Egyptian
Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egyptian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno.
Dikenal dengan sebutan lain sebagai Slab Serif (abad ke-19) karena Sirip/ Kait dan garisnya memiliki ketebalan yang sama, jika dilihat seperti papan. Font ini telah dikenal sebagai "Antique" dan "Egyptian" dan beberapa nama keluarga dari jenis font ini mencerminkan pengaruh Mesir: Kairo, Karnak, Memphis, dll. Serif slab sangat baik digunakan untuk membuat judul namun tidak baik untuk keterbacaan bila digunakan sebagai body copy




Gambar 3.1
Anatomi Slab Serif/ Egyptian



Gambar 3.2
Perbandingan antara Font Clarendon dengan Egyptian


Gambar 3.3
Beberapa keluarga dari jenis font Slab Serif


Gambar 3.4
Penggunaan Font Slab Serif/ Egyptian Pada Judul Lay Out buku


Gambar 3.5
Penggunaan Font Egyptian pada Headline media cetak

IV. Huruf Sans Serif
Huruf tanpa kait atau biasa disebut dengan sans-serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki kait pada bagian ujung strokes/ garis. kata sans, yang berasal dari bahasa Perancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes.

Gambar 4.1
Font San Serif
Rupa huruf sans-serif dalam beberapa literatur tipografi juga sering disebut "Grotesque" (dalam bahasa Jerman "grotesk") atau "Gothic". Sans Serif merupakan jenis font tanpa sirip/ kait, jenis ini berkesan kontemporer. Dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke.


Gambar 4.2
Perbedaan huruf Serif dan San Serif

Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya.
Sans serif muncul pada abad ke-19-20 - Awalnya dianggap tiada banding oleh para puritan, maka diberi nama Grotesque (Jerman) atau Gothic, ada tiga jenis yang berbeda yaitu:
1) Bauhaus terinspirasi dengan proporsi formal seperti Futura dan Spartan,

Gambar 4.3
Bentuk Font Bauhaus
2) Gothics Swiss-terinspirasi dari grotesques/ gothic yang kurang geometris dan lebih canggih seperti Helvetica dan Univers, dan

Gambar 4.4
Bentuk Font Helvetica
3) Tipografi Humanis yang terlihat lebih seperti mereka diciptakan oleh tangan manusia, termasuk jenis dengan stroke tebal dan tipis tapi tidak ada serif seperti Optima (Zapf Humanis), Radiant dan Broadway. Contoh lain adalah Berita Gothic, Frutiger, dan Gill Sans.

Gambar 4.5
Bentuk Font Gill Sans

V. Huruf Decorative
Selain serif dan sans serif, ada pula jenis huruf “sambung” dan huruf “gaya bebas.” Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis tangan” (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut “huruf undangan” karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat “melingkar-lingkar”. Sementara huruf “gaya bebas” mencakup segala macam jenis huruf “aneh” lain yang sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di komputer juga dikenal font-font “wingdings-like” yang sebenarnya adalah clipart. Tiap hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf.
Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan.
Huruf dekoratif atau biasa disebut dengan Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Gambar 5.1
Contoh font Dekoratif, Leafy-Glade



Gambar 5.2
Penggunaan Font dekoratif untuk Drop Cap suatu Lay Out halaman buku

Gambar 5.3
Penggunaan Font Dekoratif pada Iklan tempo dulu



Gambar 5.4
Penggunaan Font Dekoratif pada Iklan masa kini



Gambar 5.5
Penggunaan Font Dekoratif pada Mural Dinding


Gambar 5.6
Penggunaan Font Dekoratif pada Logo Band

Gambar 5.5
Penggunaan Font Dekoratif pada Poster Konser Musik
 (Death Vomit, Yogyakarta)





Daftar Pustaka

typographica.org
fontasticindonesia.blogspot.com
iw3n.wordpress.com
www.fontsquirrel.com
ontextualstudies.files.wordpress.com
www.webopedia.com
share.pdfonline.com
www.linotype.com
tlrdesignblog.blogspot.com
imamgomez.webs.com
c2.avid.com
tatidengo.blogspot.com
yale.edu

Poster


SERI BURUNG BAGIAN1

LUKISAN CAT AIR TEMA BURUNG

BIRDIE#1
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#2
Watercolor on paper 40x53cm

BIRDIE#3
Watercolor on paper 40x53cm

BIRDIE#4
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#5
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#6
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#7
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#8
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#9
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#10
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#11
Watercolor on paper 30x40cm


BIRDIE#12
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#13
Watercolor on paper 30x40cm

BIRDIE#14
Watercolor on paper 30x40cm

TWO LITTLE BIRD
Watercolor on paper 21x30cm

Senin, 30 September 2013

KEDIRI DALAM BINGKAI SEKTSA

SKETSA BANGUNAN DAN OBJEK DI SEPUTAR KOTA KEDIRI

CANDI SUROWONO
Lokasi : Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

PURA PENATARAN AGUNG DEWI KILIUCI
Lokasi : Komplek wisata Gua Selomangleng Kota Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

PURA PALINGGIHAN MPU BHARADHA (PURA UTAMA)
Lokasi : Desa Pamenang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

PURA PALINGGIHAN MPU BHARADHA (GERBANG DALAM)
Lokasi : Desa Pamenang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

POS SATPAM GEREJA BATU PUHSARANG
Lokasi : Gereja Kuno Puhsarang, Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

GEREJA BATU PUHSARANG VIEW DARI PLAZA
Lokasi : Gereja Kuno Puhsarang, Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

GEREJA BATU PUHSARANG VIEW DARI SISI TIMUR
Lokasi : Gereja Kuno Puhsarang, Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)

PATUNG SIWA
Lokasi : Museum Airlangga, komplek wisata gua Selomangleng, Kota Kediri
Live sketching, Gel Pen + Water Color on Concord (30x40cm)


:: Masjid Agung Kota Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::
:: Bangunan Tua di Jalan Jend.Sudirman Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Tikungan Klenteng, Jl. Yos Sudarso Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Gedung Bioskop Garuda, Jl. Yos Sudarso Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Gedung Tua depan LAPAS Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Gedung Tua depan LAPAS Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Jembatan Lama Kediri, dalam pembangungan, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::

:: Trailler Pengangkut Konstruksi Jembatan, Lokasi Area Pembangunan Jembatan Kediri, Gel Pen + Water Color  (29x21) ::